Analisi Film: The Age of Adaline (Baiq Shanazt Quamilla)

THE AGE OF ADALINE

The Age of Adaline merupakan sebuah film drama romantis karya sutradara Lee Toland Krieger yang telah dirilis di pasaran pada bulan April 2015. Film ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Adaline Bowman yang di perankan oleh Blake Lively yang lahir tanggal 1 Januari 1908. Hidupnya berjalan normal hingga ia memiliki suami dan anak. Suau malam di tahun 1935, ia mengalami sebuah kecelakaan sepuluh bulan kemudian setelah suami dari Adaline tewas saat ia bekerja dan mengubah seluruh hidupnya.

Mobil yang ia kendarai masuk ke dalam sungai yang beku dan menewaskan dirinya. Namun, sebuah keajaiban terjadi, kilatan petir menyambar mobilnya. Dan kilatan tersebut memberi tiga dampak kepada Adaline.

Pertama, kilat tersebut membuat jantung Adaline kembali berdetak. Kedua, keadaan hipoksia yang ia alami menghilang dan membuatnya bernafas dua menit kemudian. Dan yang ke tiga, Adaline untuk seterusnya akan kebal dari kerusakan akibat perkembangan zaman, dimana Adaline tidak akan mengalami penuaan.

Sejak peristiwa itu, Adaline memutuskan untuk merahasiakannya dari siapapun. Ia mengalami berbagai petualangan seuruh abad ke 20 dan selalu berpindah-pindah tempat dan juga mengganti namanya. Adaline sudah bertahun-tahun hidup menyendiri dan sekali-kali bertemu dengan anak perempuannya yang semakin tua bernama Flemming (Ellen Burstyn).

Suatu ketika, ia tidak sengaja bertemu dengan pria bernama Ellis (Michiel Huisman). Hal yang mengejutkan menimpa Adaline, karena ayah Ellis yang bernama William (Harrison Ford) adalah kekasih Adaline pada tahun 1960-an. Kecurigaan William mulai terbukti ketika ia melihat bekas luka yang sama pada tangan Adaline di masa lalu.

Ketika itu, meski ia cinta tetapi Adaline berusaha pergi meninggalkan Ellis. Ditengah perjalanan ia kembali mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya hamper tewas. Dan defibrillator yang mengejutkan jantung Adaline membuat kelenturan dan struktur gen kembali normal. Yang membuatnya bisa melanjutkan proses alami penuaan dan hidup bersama Ellis hingga tua bersama.

ANALISIS MENURUT EMPAT TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Setelah menonton film karya Lee Toland Krieger yang dirilis pada bulan April 2015 yang berjudul The Age of Adeline ini, jika di kaitkan dengan empat teori komunikasi interpersonal, film yang bergenre romantic dan drama ini masuk ke dalam teori peranan panggung sandiwara dan teori permainan. Kenapa?

  1. Teori Peranan Panggung Sandiwara diartikan sebagai setiap orang memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang di buat oleh masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki keterampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspektasi peranan adalah desakan social akan peran yang harus di jalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.

Jadi, jika dilihat dari peranan Adaline, walaupun ia tidak mengalami penuaan pada dirinya, ia tetap menjalankan perannya sebagai seorang ibu dari Flemming. Ia tetap memberikan kasih sayang dan perlindungan seorang ibu kepada anaknya dengan keadaan yang tetap muda dan anaknya yang menua yang jika dilihat peranan dari fisik.

Begitu pula dengan Flemming, walaupun fisik dari anak Adaline ini terlihat lebih tua dari Ibunya, ia tetap menghormati Adaline sebagai Ibunya.

  1. Teori Permainan yang berasal dari psikiater Eric Berne yang diceritakan dalam bukunya “Games People Play” mengartikan bahwa orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Yang mendasari permainan ini adalah tiga kepribadian yang merupakan perilaku kita terima dari orang tua atau orang yang dianggap paling tua. Orang dewasa adalah bagian kepribadian yang telah matang dalam segi emosi, cara bertingkah laku, berfikir dengan rasional dan mampu bersikap dalam mengambil suatu keputusan untuk kepentingan bersama.

Dalam film The Age of Adaline ini dapat terlihat jelas bahwa Adaline yang sering kali berperan sebagai anak dari Flemming karena fisik dari Flemming yang tua seperti ibu dari Adaline, sedangkan Adaline yang tetap terlihat muda. Dan juga terlihat pada saat Adaline yang sering kali bertanya kepada anak perempuannya yang semakin hari semakin menua, yaitu Flemming tentang dirinya mengenai hidup yang harus ia jalani seharusnya seperti apa, seperti berkonsultasi. Jadi, peran Adaline yang seperti anak-anak yang menanyakan kepada Flemming yang berperan sebagai orang dewasa yang memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada Adaline.

Blog at WordPress.com.